"Ada seorang anak dan ayahnya yang sedang berjalan sambil menuntun seekor keledai.......orang-orang bilang: pandir bener tu anak dan ayahnya....keledai kok dituntun!!!
Kemudian sang anak dan ayahnya, keduanya menaiki keledai bersamaan......kata orang: jahat bener tu anak dan ayahnya....keledai kecil dinaiki dua orang sekaligus...dimana nalarnya!!!
Sang ayahpun turun dan menuntun keledai yang dinaiki sang anak seorang diri.....orang-orang berujar......si anak kok tega bener sich sama ayahnya.......orang tua suruh jalan kaki, dianya enak-enakan naik di atas!!!
Akhirnya si anak turun dan mempersilakan sang ayah naik ke punggung keledai. Merekapun berjalan melanjutkan perjalanannya.....orang-orang yang melihatnya berkata: tega bener si ayah yang berbadan besar, membiarkan anaknya berjalan menuntun keledai yang dinaikinya......
Kedua anak dan ayah tersebut akhirnya memanggul keledai di sisa perjalanannya......orang-orang belum lelah menghakiminya: anak dan ayah sama pandirnya, keledai kok dipanggul....bak barang tak berkaki saja......!!!
Gubrakkk!?!?$#~!?!?......bingung kan......serba disalahkan.....kuncinya sabar dan ikhlas.....
Itu adalah sepenggal cerita di awal penyampaian tausiah oleh KH. Fauzie Zuhrie, S.Ag dalam acara Buka Bersama Anak Yatim di masjid Al Ijtihad Jakarta.
sering kita nggak percaya akan kemampuan kita sendiri, salah 1 nya berawal dari omongan orang2 disekitar kita tentang kita. Dilain pihak, kadang orang2 itu hanya men-jugde apa yg hanya nampak di depan mata mereka, tanpa melihat latar belakang dan sebab akibat. Link nya udah aku tambah di blog ku mbak. Keep Writing..!!
ReplyDelete